Penyebab Terjadinya Cedera di Playground

Penyebab Terjadinya Cedera di Playground

Ketahui penyebab terjadinya cedera di playground dan bagaimana rubber flooring dapat menjadi solusi terbaik untuk mencegah risiko cedera pada anak. Baca penjelasan lengkapnya di sini!

Playground adalah tempat yang dirancang untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Namun, di balik keceriaan dan aktivitas fisik yang menyenangkan, terdapat risiko cedera yang tidak bisa diabaikan. Banyak kasus cedera di playground terjadi karena hal-hal yang sebenarnya bisa dicegah mulai dari kondisi alat yang kurang layak hingga permukaan lantai yang tidak aman.

Memahami penyebab cedera di playground menjadi langkah awal untuk menciptakan area bermain yang benar-benar ramah anak. Artikel ini akan membahas berbagai faktor penyebab cedera dan solusi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan keamanan playground.

Penyebab Terjadinya Cedera di Playground

1. Peralatan Playground yang Tidak Terawat

Salah satu penyebab utama cedera adalah kondisi peralatan yang tidak mendapatkan perawatan rutin. Misalnya, baut longgar, struktur besi yang sudah berkarat, atau bagian-bagian tajam yang muncul akibat keausan. Ayunan, perosotan, dan jungkat-jungkit yang aus dapat menjadi sumber bahaya serius.

Tanpa inspeksi berkala, kerusakan kecil bisa berkembang menjadi masalah besar. Oleh karena itu, penting bagi pengelola playground untuk memiliki jadwal perawatan rutin dan segera memperbaiki kerusakan yang ditemukan sebelum digunakan anak-anak.

2. Desain Playground Tidak Sesuai Usia

Playground yang tidak mempertimbangkan kategori usia anak dapat meningkatkan risiko cedera. Misalnya, perosotan yang terlalu tinggi untuk anak balita atau peralatan memanjat tanpa pengaman untuk anak kecil. Tanpa zonasi usia yang jelas, anak-anak bisa bermain di area yang tidak sesuai dengan kemampuan fisik dan kognitif mereka.

Desain yang baik harus memiliki panduan batasan usia dan peralatan yang disesuaikan dengan kebutuhan anak sesuai tahap tumbuh kembangnya. Area bermain juga sebaiknya tidak terlalu padat, agar anak bisa bergerak bebas dan aman.

3. Kesalahan Pengawasan

Sering kali, cedera terjadi bukan karena alat atau desain, tapi karena kurangnya pengawasan dari orang tua atau guru. Anak-anak yang aktif bermain bisa tidak sadar akan zona bahaya atau bertindak terlalu berani tanpa bimbingan.

Orang dewasa memiliki peran penting dalam memastikan anak bermain di area yang sesuai dan menghindari potensi bahaya. Pengawasan aktif dapat mencegah insiden sebelum terjadi, terutama untuk anak usia dini.

4. Drainase Buruk yang Menyebabkan Lantai Licin

Genangan air akibat drainase yang tidak baik bisa membuat permukaan lantai menjadi sangat licin, apalagi jika menggunakan material seperti keramik atau paving. Air yang menggenang bukan hanya mengurangi kenyamanan, tetapi juga meningkatkan risiko slip & fall.

Playground outdoor sangat rentan terhadap kondisi ini, terutama saat musim hujan. Oleh karena itu, sistem drainase yang efektif serta pilihan material lantai anti-slip sangat penting untuk mencegah kecelakaan.

5. Permukaan Tidak Rata / Berlubang

Playground dengan paving bergelombang, tanah yang ambles, atau permukaan tidak rata bisa menyebabkan anak mudah tersandung. Struktur lantai seperti ini juga bisa menyulitkan anak dengan kebutuhan khusus dalam bergerak.

Permukaan yang rata dan stabil merupakan salah satu komponen dasar dari playground yang aman. Oleh karena itu, pemilihan lantai dengan daya tahan dan struktur yang baik perlu diperhatikan secara serius.

6. Kurangnya Pencahayaan (Untuk Playground Outdoor / Indoor Mall)

Pencahayaan yang buruk membuat anak sulit melihat hambatan di sekitarnya. Hal ini meningkatkan risiko tersandung, terpeleset, atau bertabrakan saat bermain.

Untuk playground di dalam ruangan seperti mall, serta area luar yang digunakan malam hari, pencahayaan yang cukup harus dipastikan agar anak-anak tetap aman selama bermain.

7. Lantai yang Tidak Aman (Faktor Terbesar Cedera)

Menurut data global, lebih dari 60% cedera di playground terjadi akibat jatuh ke lantai yang tidak aman. Permukaan keras seperti beton, paving, atau keramik tidak mampu meredam benturan ketika anak terjatuh.

Selain keras, banyak lantai juga licin saat terkena air. Material seperti ini sangat tidak ideal untuk area bermain anak. Oleh karena itu, rubber flooring hadir sebagai solusi: empuk, anti-slip, dan menyerap benturan dengan baik, menjadikannya pilihan lantai playground paling aman saat ini.

Baca juga: Jenis lantai taman bermain

Mengapa Rubber Flooring Penting untuk Mencegah Cedera di Playground?

Rubber flooring bukan hanya sekadar pelengkap estetika, tetapi menjadi bagian penting dalam sistem keamanan playground. Material ini dirancang untuk menyerap benturan, mengurangi risiko cedera kepala, memar, atau patah tulang saat anak jatuh.

Selain itu, rubber flooring memiliki permukaan anti-slip, sehingga tetap aman meski terkena air atau lembab. Tahan terhadap cuaca ekstrem, usia pakainya juga cukup panjang dan mudah dirawat. Dengan menggunakan rubber flooring, sekolah, taman kota, perumahan, hingga pusat perbelanjaan dapat memenuhi standar keamanan internasional untuk area bermain anak.

Baca juga: Jenis-jenis rubber flooring

Solusi Rubber Flooring untuk Playground

Jika Anda sedang merancang atau ingin meningkatkan keamanan playground, rubber flooring adalah solusi terbaik. Kami menyediakan berbagai jenis rubber flooring berkualitas tinggi seperti EPDM dan SBR yang dirancang khusus untuk playground dan area anak.

Produk kami tahan terhadap cuaca, empuk saat diinjak, tidak licin saat basah, dan tentunya aman untuk anak-anak. Tim kami juga siap membantu proses konsultasi, pemilihan material, hingga instalasi dengan standar terbaik.

Ingin membuat playground Anda lebih aman, menarik, dan sesuai standar? Klik banner dibawah ini untuk konsultasikan kebutuhan rubber flooring Anda secara GRATIS.

Bagikan Artikel Ini :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram